Sondag 24 Maart 2013

Fungsi Sarapan Untuk Meningkatkan Produktivitas

Fungsi Sarapan Untuk Meningkatkan Produktivitas




Dengan alasan tidak ada waktu, bangun kesiangan, tidak terbiasa, atau bahkan alasan diet untuk mengurangi berat badan, seringkali para karyawan yang harus berangkat dari rumah pagi pagi sekali mengabaikan makan pagi atau sarapan. Tinggal di kota besar yang bergerak dengan cepat, waktu adalah komoditi yang berharga dan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Apalagi jika akan dihadapkan dengan kemacetan tiap paginya, sarapan makin terasa sebagai aktifitas yang tidak terlalu penting. 'toh rasa lapar bisa diatasi dengan cemilan nanti atau makan siang yang berat, mungkin begitu yang ada dipikiran Anda.
Sesungguhnya hampir semua orang sudah menggetahui pentingnya sarapan. Sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa sarapan sehat sebaiknya jangan dilewatkan. Ketika bangun pagi kadar gula darah berada pada point yang rendah karena system pencernaan tubuh 'berhenti' bekerja sepanjang malam. Sementara gula darah adalah basic fuel bagi otak dan pusat sistem syaraf. Sarapan sehat di pagi hari juga akan memberikan suntikan energi untuk memulai hari dan membantu mengembalikan level gula darah ke batas normal sehingga otak dapat berfungsi dengan lebih baik dalam bekerja.
Sarapan sehat juga membantu Anda untuk berkonsentrasi terhadap tantangan pekerjaan dan terhindar dari perasaan lelah dan mengantuk saat jam baru saja menunjukkan waktu 10 pagi. Bayangkan ketika pekerjaan mulai membanjiri kubikel, Anda malah merasa mengantuk dan tidak semangat bekerja hanya gara-gara melewatkan sarapan. Masih ada kaitannya dengan pekerjaan, sarapan sehat juga membantu meningkatkan problem-solving skills. Dengan begitu banyaknya manfaat sarapan, rasanya tidak ada lagi alasan untuk melewatkan sarapan sebelum Anda mulai bekerja.

Apa yang dimaksud dengan sarapan sehat? Sebaiknya menu sarapan terdiri dari kombinasi seimbang beberapa kelompok makanan seperti sumber karbohidrat, protein dan lemak. Sarapan dengan sepiring gorengan atau mie instan setiap hari tentu saja tidak termasuk dalam golongan sarapan sehat.

 1. Jika Anda tidak terbiasa untuk sarapan, berikut adalah cara mudah untuk mulai menyertakan kegiatan sarapan dalam keseharian Anda.
   2. Jika waktu jadi kendala Anda, sesungguhnya menyiapkan sarapan sehat tidak memakan waktu lebih dari 15 menit. Toh Anda tidak perlu memasak menu komplit karena banyak menu sarapan sehat yang bisa disiapkan dengan mudah dan cepat.
   3. Mulai dengan satu langkah. Jika selama ini Anda tidak terbiasa dengan makan berat di waktu pagi, sarapanlah dengan 1 lembar roti gandum panggang atau potongan buah. Setelah beberapa hari, tambahlah jenis makanan lain untuk sarapan Anda, seperti setangkup roti gandum dengan olesan selai kacang atau potongan buah dengan yoghurt.
   4. Pilihlah buah untuk sarapan. Buah segar seperti jeruk, pisang, apel, kiwi, melon,mangga mengandung banyak serat dan gula yang dikandungnya (glukosa) bisa diubah tubuh dengan cepat menjadi energi.
   5. Jika Anda suka sereal, pilihlah yang mengandung kadar serat tinggi dan gula rendah. Kebanyakan sereal yang ada dipasaran justru mengandung serat rendah dan gula tinggi. Cermatlah dalam memilih. Oatmeal adalah pilihan yang baik. Memang akan memakan waktu untuk memasaknya, namun sekarang sudah tersedia oatmeal instant yang membutuhkan tidak terlalu banyak waktu untuk menyiapkannya. Selain itu oatmeal memiliki khasiat yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Selain memberikan rasa kenyang lebih lama, oatmeal juga membantu mengurangi kadar kolesterol dalam darah.
   6. Pilihlah roti whole grain atau whole wheat daripada roti putih. Roti jenis ini akan memberikan rasa kenyang lebih lama. Selain itu, serat dalam roti jenis ini membantu menjaga agar kadar kolesterol Anda tetap normal, bahkan menurunkan tekanan darah tinggi.
   7. Jangan lewatkan sumber protein yang bisa didapatkan dari sebutir telur rebus, olesan peanut butter atau tambahkan irisan keju di toast. Telur kaya akan kandungan lutein yang membantu mata Anda tetap sehat. Sementara kacang-kacangan adalah sumber protein yang baik. Bila kacang-kacangan dikombinasikan dengan susu, akan mengandung semua amino acid yang Anda butuhkan.

Sering kita mengabaikan sarapan atau makan pagi, kadang-kadang karena kesibukan atau mengejar waktu sehingga makan pagi pun terabaikan. 
Sebenarnya makan pagi banyak manfaatnya, mungkin bisa dibaca alasan pentingnya sarapan atau makan pagi itu di tulisan berikut ini, sebelumnya di sini juga pernah membahas manfaat sarapan atau makan pagi.
Sebelum mengetahui manfaat, atau akibat tidak makan pagi/sarapan, mungkin kita perlu mengetahui apa itu makan pagi atau sarapan? Makan pagi atau sarapan merupakan makanan yang dimakan ketika pagi hari sebelum kita beraktifitas, makanan itu terdiri dari makanan pokok serta lauk pauk atau bisa juga makanan kudapan. Jumlah dari makanan yang dimakan ketika sarapan/makan pagi adalah sekitar kurang lebih 1/3 dari makanan sehari.

Manfaat yang kita dapat ketika kita rutin makan pagi atau sarapan adalah;
- Membantu untuk mencukupi zat gizi.
- Dapat memelihara ketahanan tubuh, agar kita dapat beraktifitas atau belajar atau bekerja dengan baik.
- Membantu memusatkan pikiran untuk belajar dan memudahkan penyerapan pelajaran.
Sedangkan akibat jika kita tidak rutin makan pagi, adalah;
- Jika untuk anak sekolah akan malas dan tidak dapat berpikir dengan baik.
- Badan akan terasa lemah, hal itu disebabkan kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk tenaga.
- Untuk orang dewasa, performance kerja akan menurun.
- Tidak dapat melakukan aktifitas atau kegiatan atau pekerjaan di pagi hari dengan baik.

Sumber:  http://www.jadigitu.com/2012/09/manfaat-dan-akibat-jika-tidak-sarapan-pagi.html



Dinsdag 19 Maart 2013

dampak penggunaan pestisida bagi manusia



Bab 1
Pendahuluan
Di Indonesia pestisida banyak digunakan baik dalam bidang pertanian maupun kesehatan. Di bidang pertanian pemakaian pestisida dimaksudkan untuk meningkatkan produksi pangan. Banyaknya frekuensi serta intensitas hama dan penyakit mendorong petani semakin tidak bisa menghindari pestisida. Di bidang kesehatan, penggunaan pestisida merupakan salah satu cara dalam pengendalian vektor penyakit. Pengguaan pestisida dalam pengendalian vektor penyakit sangat efektif diterapkan terutama jika populasi vektor penyakit sangat tinggi atau untuk menangani kasus yang sangat menghawatirkan penyebarannya (Munawir, 2005).
Pestisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, memikat atau membasmi organisme pengganggu. Nama ini berasal dari pest (”hama”) yang diberi akhiran –cide (”pembasmi”). Adapun sasarannya bermacam-macam, seperti serangga, tikus, gulma, burung, mamalia, ikan, atau mikrobia yang dianggap mengganggu. Dalam bahasa sehari-hari pestisida disebut sebagai “racun” akan tetapi tidak selamanya beracun. Dari sasaran penggunaannya, pestisida dapat berupa : insektisida (serangga), fungisida (fungi/jamur), rodentisida (hewan pengerat/rodentina), herbisida (gulma), akarisida (tungau), dan bakterisida (bakteri).  
Insektisida adalah bahan-bahan kimia bersifat racun yang dipakai untuk membunuh serangga. Insektisida dapat memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, tingkah laku, perkembangbiakan, kesehatan, sistem hormon, sistem pencernaan, serta aktivitas biologis lainnya hingga berujung pada kematian serangga pengganggu tanaman. Insektisida termasuk salah satu jenis pestisida.
Dewasa ini sudah banyak Insektisida yang  berasal dari campuran bahan kimia dan  ekstrak tumbuh-tumbuhan diyakini berpotensi mencegah pertumbuhan jamur ataupun menolak kehadiran serangga perusak. Limbah tangkai daun tembakau yang melimpah di Palembang, Sumatera Selatan sebagai produk samping produksi rokok menimbulkan beberapa permasalahan.   Salah satu masalah yang ditimbulkan oleh limbah tersebut adalah bau yang menyengat dan dapat  menjadi sumber penyakit. Oleh karena itu, upaya  pemanfaatan limbah tangkai daun tembakau tersebut dilakukan dengan mengekstraksi nikotin. Kandungan nikotin yang terdapat pada batang tembakau dapat diekstraksi dan dimanfaatkan sebagai sumber insektisida. Nikotin dapat menjadi racun syaraf.
Hasil ekstraksi menunjukkan dalam 20 gram serbuk tangkai daun tembakau menghasilkan sebanyak 0,7840 gram serbuk nikotin. Hasil pengujian formulasi dosis yang efektif  pada pengendalian hama tanaman kehutanan menghasilkan dosis terbaik yaitu sebesar 5% berdasarkan bobot.
Dari sekian banyaknya manfaat insektisida ini, jika digunakan secara berlebihan dapat menimbulkan dampak-dampak negatif baik bagi lingkungan maupun bagi manusia. Pada makalah ini penulis akan memaparkan fakta-fakta pendukung bahwa penggunaan insektisida yang berlebihan akan menimbulkan dampak-dampak negatif.























Bab 2
Isi
Sejarah
Penggunaan pestisida kimia pertama kali diketahui sekitar 4.500 tahun yang lalu (2.500 SM) yaitu pemanfaatan asap sulfur untuk mengendalikan tungau di Sumeria. Sedangkan penggunaan bahan kimia beracun seperti arsenic, mercury dan serbuk timah diketahui mulai digunakan untuk memberantas serangga pada abad ke- 15. Kemudian pada abad ke-17 nikotin sulfate yang diekstrak dari tembakau mulai digunakan sebagai insektisida. Pada abad ke-19 diintroduksi dua jenis pestisida alami yaitu, pyretrum yang diekstrak dari chrysanthemum dan rotenon yang diekstrak dari akar tuba Derris eliptica (Sastroutomo, 1992).
Pada tahun 1874 Othmar Zeidler adalah orang yang pertama kali mensintesis DDT (Dichloro Diphenyl Trichloroethane), tetapi fungsinya sebagai insektisida baru ditemukan oleh ahli kimia Swiss, Paul Hermann Muller pada tahun 1939 yang dengan penemuannya ini dia dianugrahi hadiah nobel dalam bidang Physiology atau Medicine pada tahun 1948 (NobelPrize.org). Pada tahun 1940an mulai dilakukan produksi pestisida sintetik dalam jumlah besar dan diaplikasikan secara luas (Weir, 1998). Beberapa literatur menyebutkan bahwa tahun 1940an dan 1950an sebagai aloera pestisida (Murphy, 2005).
Penggunaan pestisida terus meningkat lebih dari 50 kali lipat semenjak tahun 1950, dan sekarang sekitar 2,5 juta ton pestisida ini digunakan setiap tahunnya. Dari seluruh pestisida yang diproduksi di seluruh dunia saat ini, 75% digunakan di negara-negara berkembang (Sudarmo, 1987). Di Indonesia, pestisida yang paling banyak digunakan sejak tahun 1950an sampai akhir tahun 1960-an adalah pestisida dari golongan hidrokarbon berklor Universitas Sumatera Utara seperti DDT, endrin, aldrin, dieldrin, heptaklor dan gamma BHC.
Dampak Negatif
Pestisida merupakan racun yang mempunyai nilai ekonomis terutama bagi petani. Pestisida memiliki kemampuan membasmi organisme selektif (target organisme), tetatpi pada praktiknya pemakian pestisida dapat menimbulkan bahaya pada organisme non target. Dampak negatif terhadap organisme non target meliputi dampak terhadap lingkungan berupa pencemaran dan menimbulkan keracunan bahkan dapat menimbulkan kematian bagi manusia (Tarumingkeng, 2008).
Pernyataan serupa diungkapkan oleh Quijano at all (2001), penggunaan pestisida memang memberikan keuntungan secara ekonomis, namun juga
memberikan kerugian diantaranya residu yang tertinggal tidak hanya pada tanaman, tapi juga air, tanah dan udara, Penggunaan terus-menerus akan mengakibatkan efek resistensi berbagai jenis hama.  Hal tersebut di atas dapat terjadi terutama jika pestisida digunakan secara tidak tepat baik pada cara, dosis maupun organisme sasarannya. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan yang lebih mendalam tentang pestisida.
Penggunaan pestisida telah menimbulkan dampak yang negatif, baik itu bagi kesehatan manusia maupun bagi kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, penggunaannya harus dilakukan sesuai dengan aturan. Beberapa dampak negatif yang dapat timbul akibat penggunaan pestisida, di antaranya: a. Terjadinya pengumpulan pestisida (akumulasi) dalam tubuh manusia karena beberapa jenis pestisida sukar terurai. Pestisida yang terserap tanaman akan terdistribusi ke dalam akar, batang, daun, dan buah. Jika tanaman ini dimakan hewan atau manusia maka pestisidanya akan terakumulasi dalam  tubuh sehingga dapat memunculkan berbagai resiko bagi kesehatan hewan maupun manusia. b. Munculnya hama spesies baru yang lebih tahan terhadap takaran pestisida. Oleh karena itu, diperlukan dosis pemakaian pestisida yang lebih tinggi atau pestisida lain yang lebih kuat daya basminya. Jika sudah demikian maka risiko pencemaran akibat pemakaian pestisida akan semakin besar baik terhadap hewan maupun lingkungan, termasuk juga manusia sebagai pelakunya. Ternyata, penggunaan pestisida selain memberikan keuntungan juga dapat memberikan kerugian. Oleh karena itu, penyimpanan dan penggunaan pestisida apapun jenisnya harus dilakukan secara hati-hati dan sesuai petunjuk.
Efek Nikotin
Tembakau adalah salah satu tanaman yang digunakan sebagai Pestisida Organik karena senyawa yang dikandung adalah nikotin. Ternyata nikotin ini tidak hanya racun untuk manusia, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk racun serangga Daun tembakau kering mengandung 2 – 8 % nikotin. Nikotin merupakan racun syaraf yang bereaksi cepat. Nikotin berperan sebagai racun kontak bagi serangga seperti: ulat perusak daun, aphids, triphs, dan pengendali jamur (fungisida).
Pestisida yang berasal dari ekstrak tumbuh-tumbuhan merupakan pestisida alami. Namun penulis meyakini bahwa tidak semua tumbuhan dapat dijadikan bahan eksrak untuk membuat pestisida. Nikotin adalah salah satu tumbuhan yang sangat berbahaya.
Nikotin adalah senyawa bioaktif kimia utama dari tanaman tembakau (Nicotiana tabacum, N. glauca dan N. rustica) serta beberapa tumbuhan dari familia Lycopodiaceae, Crassulaceae, Leguminosae, Chenopodiaceae dan Compositae. Nikotin sejak lama digunakan sebagai insektisida. Rata-rata kandungan nikotin pada N. tabacum dan N. rustica adalah 2% hingga 6% berat kering. Dahulu nikotin diproduksi dalam bentuk ekstrak dari daun tembakau, tetapi kini dibuat dan dijual dalam bentuk nikotin teknis atau nikotin sulfat.
Nikotin adalah racun non-sistemik, terutama aktif dalam fase uapnya, tetapi juga memiliki efek sebagai racun kontak dan racun perut. Bekerja pada syaraf serangga dengan memblok reseptor (penerima) kholinergik asetilkholin. Merupakan insektisida yang sangat toksik, berspektrum sangat luas, digunakan untuk mengendalikan berbagai jenis serangga hama, termasuk aphids, thrips dan kutu kebul; pada berbagai tanaman.
LD50 oral pada tikus antara 50-60 mg/kg, LD50 dermal (kelinci) 50 mg/kg. Mudah diabsorbsi oleh kulit, beracun bagi manusia bila berkontak dengan kulit. Merupakan racun inhalasi yang sangat toksik. Klasifikasi toksisitas WHO (bahan aktif) kelas Ib, dan EPA (formulasi) kelas I.
Apabila penggunaan pestisida jenis ini tanpa diimbangi dengan perlindungan dan perawatan kesehatan, orang yang sering berhubungan dengan pestisida, secara lambat laun akan mempengaruhi kesehatannya. Pestisida meracuni manusia tidak hanya pada saat pestisida itu digunakan, tetapi juga saat mempersiapkan, atau sesudah melakukan penyemprotan.
Kecelakaan akibat pestisida pada manusia sering terjadi, terutama dialami oleh orang yang langsung melaksanakan penyemprotan. Mereka dapat mengalami pusing-pusing ketika sedang menyemprot maupun sesudahnya, atau  muntah-muntah, mulas, mata berair, kulit terasa gatal-gatal dan menj
adi luka,  kejang-kejang,  pingsan, dan tidak sedikit kasus berakhir dengan kematian. Kejadian tersebut umumnya disebabkan kurangnya perhatian atas keselamatan kerja dan kurangnya kesadaran bahwa pestisida adalah racun.
Kadang-kadang  para petani atau pekerja perkebunan, kurang menyadari daya racun pestisida yang merupakan ekstrak dari nikotin, sehingga dalam melakukan penyimpanan dan penggunaannya tidak memperhatikan segi-segi keselamatan. Pestisida sering ditempatkan sembarangan, dan saat menyemprot sering tidak menggunakan pelindung,  misalnya tanpa kaos tangan dari plastik, tanpa baju lengan panjang, tidak mengenakan masker penutup mulut dan hidung. Juga cara penyemprotannya sering tidak memperhatikan arah angin, sehingga cairan semprot mengenai tubuhnya. Bahkan kadang-kadang wadah tempat pestisida digunakan sebagai tempat minum, atau dibuang di sembarang tempat. Kecerobohan yang lain, penggunaan dosis aplikasi sering tidak sesuai anjuran. Dosis dan konsentrasi yang dipakai kadang-kadang ditingkatkan hingga melampaui batas yang disarankan,dengan alasan dosis yang rendah tidak mampu lagi mengendalikan hama dan penyakit tanaman.
Secara tidak sengaja, pestisida dapat meracuni manusia atau hewan ternak melalui mulut, kulit, dan pernafasan. Sering tanpa disadari bahan kimia beracun tersebut masuk ke dalam tubuh seseorang tanpa menimbulkan rasa sakit yang mendadak dan mengakibatkan keracunan kronis. Seseorang yang menderita keracunan kronis, ketahuan setelah selang waktu yang lama, setelah berbulan atau bertahun. Keracunan kronis akibat pestisida saat ini paling ditakuti, karena efek racun dapat bersifat karsiogenic (pembentukan jaringan kanker pada tubuh), mutagenic (kerusakan genetik untuk generasi yang akan datang), dan teratogenic (kelahiran anak cacad dari ibu yang keracunan).
Berdasarkan sifatnya maka Komisi Pestisida telah mengidentifikasi berbagai kemungkinan yang timbul akibat penggunaan pestisida. Dampak yang mungkin timbul adalah :
Pengaruh Terhadap Lingkungan
Pestisida dapat berpengaruh terhadap lingkungan, pengaruh itu dapat berupa
1.      Keracunan terhadap ternak dan hewan piaraan.
Keracunan pada ternak maupun hewan piaraan dapat secara langsung maupun tidak langsung. Secara tidak langsung pestisida yang digunakan untuk melawan serangga atau hama termakan atau terminum oleh ternak, seperti rumput yang telah terkontaminasi pestisida dimakan oleh ternak atau air yang sudah tercemar pestisida diminum oleh ternak.
1.      Keracunan terhadap biota air (ikan).
Pencucian pestisida oleh air hujan akan menyebabkan terbawanya pestisida ke aliran tanah bagian bawah atau permukaan air sungai. Hal ini akan menyebabkan terjadinya keracunan terhadap biota air.
2.      Keracunan terhadap satwa liar.
Penggunaan pestisida yang tidak bijaksana dapat menimbulkan keracunan yang berakibat kematian pada satwa liar seperti burung, lebah, serangga penyubur dan satwa liar lainnya. Keracunan tersebut dapat terjadi secara langsung karena kontak dengan  pestisida maupun tidak langsung karena melalui rantai makanan (Bio Konsentrasi).
3.      Keracunan terhadap tanaman.
Beberapa insektisida dan fungisida yang langsung digunakan pada tanaman dapat mengakibatkan kerusakan pada tanaman yang diperlakukan. Hal ini disebabkan bahan formulasi tertentu, dosis yang berlebihan atau mungkin pada saat penyemprotan suhu atau cuaca terlalu panas terutama di siang hari.
4.      Kematian musuh alami organisme pengganggu.
Penggunaan pestisida terutama yang berspektrum luas dapat menyebabkan kematian parasit atau predator (pemangsa) jasad pengganggu. Kematian musuh alami tersebut dapat terjadi karena kontak langsung dengan pestisida atau secara tidak langsung karena memakan hama yang mengandung pestisida.
5.      Kenaikan populasi organisme pengganggu.
Sebagai akibat kematian musuh alami maka organisme pengganggu dapat lebih leluasa untuk berkembang.
Pengaruh Pestisida Terhadap Kesehatan Manusia
Pestisida masuk ke dalam tubuh manusia dengan cara sedikit demi sedikit dan mengakibatkan keracunan kronis. Bisa pula berakibat racun akut bila jumlah pestisida yang masuk ke tubuh manusia dalam jumlah yang cukup (Wudianto R, 2011).
1.     Keracunan Kronis
Pemaparan kadar rendah dalam jangka panjang atau pemaparan dalam waktu yang singkat dengan akibat kronis. Keracunan kronis dapat ditemukan dalam bentuk kelainan syaraf dan perilaku (bersifat neuro toksik) atau mutagenitas. Selain itu ada beberapa dampak kronis keracunan pestisida, antara lain:
a.       Pada syaraf
Gangguan otak dan syaraf yang paling sering terjadi akibat terpapar pestisida selama bertahun-tahun adalah masalah pada ingatan, sulit berkonsentrasi, perubahan kepribadian, kelumpuhan, bahkan kehilangan kesadaran dan koma.
b.      Pada Hati (Liver)
Hati adalah organ tubuh yang berfungsi untuk menetralkan bahan-bahan kimia beracun, maka hati itu sendiri sering kali dirusak oleh pestisida apabila terpapar selama bertahun-tahun. Hal ini dapat menyebabkan Hepatitis
c.       . Pada Perut
Muntah-muntah, sakit perut dan diare adalah gejala umum dari keracunan pestisida. Banyak orang-orang yang dalam pekerjaannya berhubungan langsung dengan pestisida selama bertahun-tahun, mengalami masalah sulit makan. Orang yang menelan pestisida ( baik sengaja atau tidak) efeknya sangat buruk pada perut dan tubuh secara umum. Pestisida merusak langsung melalui dinding-dinding perut.
d.      Pada Sistem Kekebalan
Beberapa jenis pestisida telah diketahui dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh manusia dengan cara yang lebih berbahaya. Beberapa jenis pestisida dapat
melemahkan kemampuan tubuh untuk menahan dan melawan infeksi. Ini berarti tubuh menjadi lebih mudah terkena infeksi, atau jika telah  terjadi infeksi penyakit ini menjadi lebih serius dan makin sulit untuk disembuhkan.
e.       Pada Sistem Hormon.
Hormon adalah bahan kimia yang diproduksi oleh organ-organ seperti otak, tiroid, paratiroid, ginjal, adrenalin, testis dan ovarium untuk mengontrol fungsi-fungsi tubuh yang penting. Beberapa pestisida mempengaruhi hormon reproduksi yang dapat menyebabkan penurunan produksi sperma pada pria atau pertumbuhan telur yang tidak normal pada wanita. Beberapa pestisida dapat menyebabkan pelebaran tiroid yang akhirnya dapat berlanjut menjadi kanker tiroid.
2.     Keracunan Akut.
Keracunan akut terjadi apabila efek keracunan pestisida langsung pada saat dilakukan aplikasi atau seketika setelah aplikasi pestisida.
1.Efek akut lokal.
Bila efeknya hanya mempengaruhi bagian tubuh yang terkena kontak langsung dengan pestisida biasanya bersifat iritasi mata, hidung, tenggorokan dan kulit.
2..Efek akut sistemik.
Terjadi apabila pestisida masuk kedalam tubuh manusia dan mengganggu sistem tubuh. Darah akan membawa pestisida keseluruh bagian tubuh menyebabkan bergeraknya syaraf-syaraf otot secara tidak sadar dengan gerakan halus maupun kasar dan pengeluaran air mata serta pengeluaran air ludah secara berlebihan, pernafasan menjadi lemah/cepat (tidak normal).
Cara pestisida masuk kedalam tubuh :
1. Kulit, apabila pestisida kontak dengan kulit.
2. Pernafasan, bila terhisap
3. Mulut, bila terminum/tertelan.
Karena terdapat berbagai jenis pestisida dan ada berbagai cara masuk pestisida kedalam tubuh maka keracunan pestisida dapat terjadi dengan berbagai cara. Keadaan-keadaan yang perlu segera mendapatkan perhatian pada kemungkinan keracunan pestisida adalah (Djojosumarto, 2008) Pestisida dalam bentuk gas merupakan pestisida yang paling berbahaya bagi pernafasan, sedangkan yang berbentuk cairan sangat berbahaya bagi kulit, karena dapat masuk ke dalam jaringan tubuh melalui ruang pori kulit. Menurut World Health Organization (WHO), paling tidak 20.000 orang per tahun, mati akibat keracunan pestisida.
Diperkirakan 5.000 – 10.000 orang per tahun mengalami dampak yang sangat fatal, seperti mengalami penyakit kanker, cacat tubuh, kemandulan dan penyakit liver. Tragedi Bhopal di India pada bulan Desember 1984 merupakan peringatan keras untuk produksi pestisida sintesis. Saat itu, bahan kimia metil isosianat telah bocor dari pabrik Union Carbide yang memproduksi pestisida sintesis (Sevin). Tragedi itu menewaskan lebih dari 2.000 orang dan mengakibatkan lebih dari 50.000 orang dirawat akibat keracunan. Kejadian ini merupakan musibah terburuk dalam sejarah produksi pestisida sintesis.
 Selain keracunan langsung, dampak negatif pestisida bisa mempengaruhi kesehatan orang awam yang bukan petani, atau orang yang sama sekali tidak berhubungan dengan pestisida. Kemungkinan ini bisa terjadi akibat sisa racun (residu) pestisida yang ada didalam tanaman atau bagian tanaman yang dikonsumsi manusia sebagai bahan makanan. Konsumen yang mengkonsumsi produk tersebut, tanpa sadar telah kemasukan racun pestisida melalui hidangan makanan yang dikonsumsi setiap hari. Apabila jenis pestisida mempunyai residu terlalu tinggi pada tanaman, maka akan membahayakan manusia atau ternak yang mengkonsumsi tanaman tersebut. Makin tinggi residu, makin berbahaya bagi konsumen.
Dewasa ini, residu pestisida di dalam makanan dan lingkungan semakin menakutkan manusia. Masalah residu ini, terutama terdapat pada tanaman sayur-sayuran seperti kubis, tomat, petsai, bawang, cabai, anggur dan lain-lainnya. Sebab jenis-jenis tersebut umumnya disemprot secara rutin dengan frekuensi penyemprotan yang tinggi, bisa sepuluh sampai lima belas kali dalam semusim. Hal ini disebabkan karena insektisida alami cepat terurai sehingga melakukan penyemprotan secara berulang-ulang. Bahkan beberapa hari menjelang panenpun, masih dilakukan aplikasi pestisida. Publikasi ilmiah pernah melaporkan dalam jaringan tubuh bayi yang dilahirkan seorang Ibu yang secara rutin mengkonsumsi sayuran yang disemprot pestisida, terdapat kelainan genetik yang berpotensi menyebabkan bayi tersebut cacat tubuh sekaligus cacat mental.
Usaha Pemerintah
Pada tahun 1996, pemerintah Indonesia melalui Surat Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Pertanian sebenarnya telah membuat keputusan tentang penetapan ambang batas maksimum residu pestisida pada hasil pertanian. Namun pada kenyatannya, belum banyak pengusaha pertanian atau petani yang perduli. Dan baru menyadari setelah ekspor produk pertanian kita ditolak oleh negara importir, akibat residu pestisida yang tinggi. Diramalkan, jika masih mengandalkan pestisida sintesis sebagai alat pengendali hama, pemberlakuan ekolabelling dan ISO, 1400 dalam era perdagangan bebas, membuat produk pertanian indonesia tidak mampu bersaing dan tersisa serta terpuruk.

.

Bab 3
PENUTUP
Kesimpulan
Pestisida memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah  mengendalikan hama pengganggu tanaman,  tapi  jika digunakan secara berlebihan dapat menimbulkan dampak-dampak negatif baik bagi lingkungan maupun bagi kesehatan manusia bahkan berakibat fatal.
Saran
Penulis memberikan saran pada peneliti lain dan pembaca agar menggunakan pestisida sesuai aturan. Mencakup dosis pemakaian, cara penyimpanan, penyemprotan, dan cara mencuci dengan benar tanaman atau buah-buahan yang sudah terkontaminasi pestisida. Sebaiknya pemanfaatan nikotin sebagai pestisida alami kadarnya dikurangi mengingat banyak dampak negatif terhadap petani, serangga yang membantu penyerbukan, musuh alami organisme pengganggu maupun konsumen yang mengkonsumsi produk tersebut.























DAFTAR PUSTAKA

Nikada, 2012. RACUN PADA PESTISIDA. Departemen Pertanian Kabupaten Bireuen. Diakses tanggal 30 Juni 2012, dari http://fkthl-tbpp-bireuen.blogspot.com/2012/04/kita-kok-selalu-makan-racun.html.

Adnan Agnesa, 2011. PENGERTIAN DAN PENGGOLONGAN PESTISIDA. Universitas Jendral Soedirman – Fakultas Kedokteran Purwokerto. Diakses tanggal 30 Juni 2012, dari  http://kesmas-unsoed.blogspot.com/2011/05/makalah-pengertian-dan-penggolongan.html.

Panut Djojosumarto, 2011. ISEKTISIDA DAN AKARISIDA ALAMI. Gerbang Pertanian Indonesia. Diakses tanggal 30 Juni 2012, dari http://www.gerbangpertanian.com/2011/10/insektisida-dan-akarisida-alami-i-panut.html.

Fauzan Amin, dkk, 2008. EKSTRAKSI NIKOTIN DARI LIMBAH TANGKAI DAUN TEMBAKAU DAN PEMANFAATAN SEBAGAI INSEKTISIDA TANAMAN KEHUTANAN. Institut Pertanian Bogor. Diakses tanggal 1 Juni 2012, dari http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/36465.

Hadi Sucipto, 2010. PESTISIDA ORGANIK. Diunduh tanggl 30 Juni 2012, dari http://www.gerbangpertanian.com/2011/10/pestisidaorganik.html.





















             




















































































Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika



BAB 1
Pendahuluan
1      A.       Latar belakang

Kebhinekaan merupakan realitas bangsa yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Untuk mendorong terciptanya perdamaian dalam kehidupan Bangsa dan Negara. Kebhinekaan pun harus dimaknai masyarakat melalui pemahaman multikulturalisme dengan berlandaskan kekuatan spiritualitas. Perbedaan etnis, religi maupun ideologi menjadi bagian tidak terpisahkan dari sejarah bangsa Indonesia dengan Bhineka Tunggal Ika dan toleransi yang menjadi perekat untuk bersatu dalam kemajemukan bangsa. Perasaan prihatin atas terkikisnya penghargaan terhadap kebhinekaan dan kedamaian bangsa, yang muncul dalam bentuk disintegrasi dan segala bentuk kekerasan yang mengatasnamakan apa pun. Disadari bahwa kebangkrutan kebangsaan seperti ini akan menyuburkan perasaan saling curiga dan berprasangka sesama saudara.  Kondisi ini akan menjadikan bangsa Indonesia semakin rapuh dan menghilangkan semangat kebersamaan untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik di masa mendatang.   Atas dasar keyakinan bahwa secara bersama kita dapat membangun Indonesia yang lebih baik, maka kami meminta kepada aparat negara untuk melakukan tindakan tegas kepada pelaku tindak kekerasan atas nama apapun.



Meski sudah 52 tahun merdeka, rakyat Indonesia belum memahami arti kebhinnekaan sesungguhnya. "Ironisnya, bangsa ini masih belum mau mengakui kelemahan ini. Akibat kurangnya pemahaman itu, dalam hidup bermasyarakat, rakyat Indonesia tergagap-gagap menghadapi perbedaan. Masyarakat belum hidup dalam pluralisme sejati dimana dalam masyarakat yang plural, seseorang tidak lagi mempertanyakan agama, suku dan bahasa.



2           B. Rumusan Masalah



Adapun beberapa masalah yang akan kita kaji dalam makalah ini. diantaranya :



1.        Apa yang dimaksud dengan Bhineka Tunggal ika?



2.        Apa yang dimaksud dengan Negara ?



3.        Apa yang dimaksud dengan budaya?



4.        Apa hubungan antara Bhineka Tunggal ika, budaya dengan Negara ?



 



 



3.      Tujuan



Adapun tujuan dari penulisan makalah ini selain untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pendidikan Pancasila tetapi juga untuk memberikan informasi dan pengetahuan kepada pembaca mengenai arti istilah kebinekaan, contoh tindakan yang menentang kebinekaan, dan pelaksanaan bhineka tunggal ika di Indonesia.



 


     4. Metode Penulisan


Dalam penulisan makalah kali ini penulis menggunakan salah satu metode yang sering digunakan. Yaitu, metode kualitatif, dengan melihat sumber-sumber dari buku, media dan lain sebagainya.



 





Bab II

Pembahasan



Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut. Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara independent.



Negara indonesia adalah negara yang memiliki bermacam-macam kebudayaan,suku,ras, dan agama (SARA) . Dari keberagaman inilah maka lahirlah kata “Bhineka tunggal ika”


A.    Bhineka Tunggal Ika


Bhinneka Tunggal Ika adalah moto atau semboyan Indonesia. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuna dan seringkali diterjemahkan dengan kalimat “Berbeda-beda tetapi tetap satu”.



Diterjemahkan per patah kata, kata bhinneka berarti "beraneka ragam" atau berbeda-beda. Kata neka dalam bahasa Sanskerta berarti "macam" dan menjadi pembentuk kata "aneka" dalam Bahasa Indonesia. Kata tunggal berarti "satu". Kata ika berarti "itu". Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan. Semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” yang ada pada pita yang dicengkram oleh burung garuda, berasal dari Kitab Negarakertagama yang dikarang oleh Empu Prapanca pada zaman kekuasaan kerajaan Majapahit. Setiap bangsa dan negara yang ingin kokoh kuat, tidak mudah terombang-ambing oleh kerasnya persoalan hidup berbangsa dan bernegara, sudah barang tentu perlu memiliki dasar negara dan ideologi negara yang kokoh dan kuat pula. Tanpa itu, maka bangsa dan negara akan rapuh.



Selain sebagai identitas nasional bangsa Indonesia =, pancasila juga merupakan ideologi bangsa ini. Ideologi diambil dari kata idea (inggris), yang artinya gagasan, pengertian. Kata kerja Yunani oida = mengetahui, melihat dengan budi. Kata “logi” yang berasal dari bahasa Yunani logos yang artinya pengetahuan. Jadi dapat disimpulkan bahwa ideologi memiliki arti pengetahuan tentang gagasan-gagasan, pengetahuan tentang ide-ide, science of ideas atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar.



B.     Budaya diIndonesia



Budaya adalah buah dari perpaduan yang serasi dan sepadan antara budi dan daya yang menjelma dengan anggun menjadi budaya dan budaya ini akan bermetamorfosa menghasilkan bentuk dari kegiatan-kegiatan budaya yang disebut dengan kebudayaan



Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945.



Budaya diIndonesia yang sangat bermacam-macam ini terkadang membuat banyak perbedaan dalam kehidupan bermasyarakat diIndonesia sehingga di persatukan oleh ideologi Negara yaitu Pancasila, selain itu negara ini juga diperkuat dengan kata “Bhineka Tunggal Ika” yang terdapat pada cengkraman burung Garuda (pancasila).



C.     Hubungan Bhineka Tunggal ika, budaya dengan Negara



Seperti yang dikatakan pada pembahasan diatas bahwa dengan adanya Bhineka Tunggal Ika kita sebagai warga negara Indonesia yang baik harus mampu menyesuaikan atau menerima dan menghargai setiap perbedaan kebudayaan dan agama yang ada dalam bangsa ini. Hubungan antar agama sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ,agar tidak terjadi konflik-konflik antar masyarakat yang sering  mengatas namakan agama, semua itu harus diperhatikan terutama hubungan antar-antar agama. Hubungan antar agama dapat diartikan sebagai bentuk solidaritas sesama manusia yang ditunjukan dalam kehidupan yang harmonis ,menghormati semua agama yang ada  serta terjalinnya hubungan sosial yang baik antar umat beragama dalam segala bidang, sehingga tercipta kerukunan dalam umat beragama. Kerukunan antar umat beragama dapat diartikan suasana yang damai,harmonis dan tidak ada konflik-konflik yang terjadi antar umat beragama, kerukunan akan tercipta hanya jika kita mampu memahami makna dalam sebuah perbedaan , dan mengerti hakekat manusia terutama hakekat manusia sebagai mahkluk sosial, dimana manusia tidak akan bisa hidup dengan baik tanpa adanya bantuan dari orang lain,jika kita menyadari hal tersebut mungkin kita akan berpikir kita semua saling membutuhkan satu sama lain dan mampu menghilangkan rasa perbedaan yang ada, sebuah perbedaan bukanlah sesuatu yang harus dipermasalahkan ,kerena perbedaan membuat dunia ini indah. Kerukunan dalam umat beragama semakin berkurang seiring dengan kemajuan peradaban,semua itu tidak lain dikarenakan pergeseran atau perubahan nilai-nilai dalam masyarakat, sehingga pada kenyataannya sangat banyak dari warga negara ini yang melakukan segala macam kejahatan yang mengatas namakan agama dan kebudayaannya yang membuat banyak dari negara lain menilai bahwa budaya atau agama tertentu tidak bagus untuk dianut tanpa harus membuktikan sendiri. Hal inilah yang membuat bangsa dan negara ini menjadi kacau, contoh kasus nya (yang mengatas namakan agama), Tindakan kekerasan yang dilakukan oleh mayoritas untuk menyerang minoritas akan membuat dampak yang negative secara perlahan-lahan. Mayoritas akan selalu merasa tersaingi akan hadirnya kaum minoritas, sebaliknya minoritas akan merasa selalu terancam keberadaan mereka yang jauh dari rasa aman (wawancara dengan salah seorang jemaat dari sebuah gereja di Bogor). Kekerasan ini bukan saja kekerasan fisik saja misalnya, merusak bangunan tempat ibadah dan aksi main hakim sendiri yang bisa menimbulkan korban jiwa seperti aksi bom yang kerap terjadi di tempat-tempat Ibadah. Dalam bentuk serangan psikologis kekerasan atas nama agama terjadi lewat agitasi propaganda dengan memberikan stigma sesat yang akhirnya menjadi pembenaran dalam melakukan penyerangan. Seperti yang terjadi pada aksi kekerasan terhadap Ahmadiyah, Gereja GKI Yasmin di Kota Bogor dan, HKBP Filadelfia, Bekasi. Pada beberapa kasus kekerasan atas nama agama, kejadian ini dipicu oleh peraturan yang membawa ajaran agama tertentu. Peraturan-peraturan daerah yang mengatasnamakan agama yang terjadi di beberapa daerah dimana peraturan tersebut akhirnya memaksakan kaum minoritas untuk mau tidak mau untuk mematuhi peraturan tersebut. Salah satu contohnya SKB3 menteri yang menyatakan bahwa ajaran Ahmadiyah sesat tanpa ada hak bicara dari kaum Ahmadiyah, SK Walikota Bogor No.645.45-137 Tahun 2011 tentang pencabutan IMB GKI Yasmin , SK Bupati Bekasi No : 300/675/Kesbangponlinmas/09 tertanggal 31 Desember 2009, perihal : Penghentian Kegiatan Pembangunan dan Kegiatan Ibadah, gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Filadelfia, Peraturan bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama tentang perizinan tempat ibadah, Perda Syariah di Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat, dsb (Misalnya Peraturan Daerah Wajib Baca-Tulis Al Quran, Wajib berbusana muslim, Perda Ketertiban umum dan penyakit masyarakat-serta yang ada di beberapa daerah seperti Aceh, Tangerang, Depok, dsb), Peraturan Walikota Bogor terkait relokasi tempat Ibadah. Peraturan-peraturan inilah yang memberikan legitimasi adanya beberapa Ormas seperti FPI, Laskar Hisbullah, Forkammi, ataupun Ormas keagamaan yang lain menyerang dengan dalil kekerasan adalah ketegasan yang terakhir yang harus dilakukan (wawancara dengan Sekretaris Umum Penerangan Laskar Pembela Islam, Supriadi). Dari semua masalah keagamaan terjadi tanpa adaya solusi yang jelas dari pemerintah Indonesia, hal Inilah yang membuat anggapan - anggapan miring yang memang benar-benar terjadi pada negara ini, Sebuah negara yang di dalamnya terdapat banyak agama dan kebudayaan - kebudayaan indah akan tercoreng namanya hanya dengan anggapan buruk yang memang benar terjadi tersebut. Dari sekian contoh diatas kita dapat mengambil suatu kesimpulan bagaimana permasalahan agama di Indonesia menjadi suatu masalah yang tidak bisa diaanggap gampang, karena permasalahan agama akan menghilangkan rasa persatuan bangsa Indonesia. Selain contoh diatas masih banyak konflik-konflik lain seperti Konflik Poso dimana 2500 massa Kristen di bawah pimpinan Herman Parino dengan  bersenjata tajam dan panah meneror umat Islam di Kota Poso Sulawesi Tengah pada tanggal 28 Desember 1998. Hal sangat menyedihkan, semua konflik tersebut tidak lain disebabkan oleh bebrapa faktor yaitu :



a)      Kurangnya rasa menghormati baik antar pemeluk agama satu dengan yang lainnya ataupun sesama pemeluk agama.



b)      Adanya kesalahpahaman yang timbul karena adanya kurang komunikasi antar pemeluk agama.



c)      Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.



d)     kurang memahami dan menghargai agama lain serta umat beragama lain;



e)      kurang memahami dan menghargai hakekat dan martabat manusia;



f)        kurang memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang universal, terutama cinta kasih;



g)      Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.



h)      Fanatisme yang salah. Penganut agama tertentu menganggap hanya agamanyalah yang paling benar, mau “menang sendiri”, tidak mau menghargai, mengakui dan menerima keberadaan serta kebenaran agama dan umat beragama yang lain.



            Semua faktor-faktor tersebut penyebab utama dari konflik-konflik yang terjadi di Indonesia, namun disamping itu faktor dasar dari itu semua adalah kurangnya kesadaran dan pemahaman dari nilai-nilai yang ada dalam agama masing-masing. contoh lainnya (mengatas namakan budaya) bila ada konflik sosial yang menyebabkan korban jiwa, para ahli dengan lantang memberikan pernyataan bahwa ini masalah budaya dan membutuhkan waktu untuk dibenahi. Jika demikian, masalah budaya masih menjadi titik sentral permasalahan bangsa kita. Budaya belum mampu kita kontrol.



Ketika menghapus budaya sulit, sebaliknya, menumbuhkan budaya juga tidak mudah. Banyak sekali faktor yang harus diperhatikan untuk membudayakan sesuatu. Setiap orang harus memiliki komitmen dan disiplin yang baik agar budaya bisa tumbuh. Tanpa itu, budaya baru tidak akan terjadi, Seperti yang kita ketahui, bahwa masalah kebudayaan adalah segala tata nilai sikap mental, pola fikir, pola tingkah laku dalam berbagai aspek kehidupan yang tidak memuaskan bagi warga masyarakat secara keseluruhan.Budaya asing terutama budaya barat sudah lama masuk ke Indonesia dan sudah berkembang besar dan menjamur diberbagai daerah di Indonesia. Masuknya budaya asing membuat rakyat Indonesia mulai menjauhi dan melupakan budaya negara. Sebagai contoh, masyarakat cenderung memakai pakaian yang agak terbuka daripada memakai pakaian asli Indoneisa yang cenderung tertutup dan lain sebagainya. Tentunya kita dan beberapa orang yang masih mencintai budaya Indonesia merasa sedih karena kebudayaan suatu negara dimana masyarakat tinggal dan bertahan hidup ini tidak diakui dan mulai pudar, Ini merupakan salah satu masalah kebudayaan Indonesia yang masih ada.Selain masuknya budaya asing ke Indonesia, masalah kebudayaan yang masih harus kita hadapi adalah masalah dimana berbagai kebudayaan dari negara kita diambil, dicuri dan diakui oleh negara lain sebagai kebudayaan milik mereka.Ini merupakan sesuatu hal yang sangat mengecewakan bagi Negara Indonesia.



Masalah kebudayaan lain yang terjadi adalah Seperti


  •          Batik


 Sungguh sangat menyakitkan hati bangsa Indonesia atas ulah negeri Jiran yang telah mengakui batik sebagai budayanya. Selain itu juga sangat meresahkan para perajin Batik Indonesia. Bangsa ini harus segera menghapus bayang-bayang yang meresahkan itu agar para perajin batik Indonesia dikemudian hari tidak perlu memberi royalty kepada Negara lain.Untuk melestarikannya, Pemerintah Indonesia akan menominasikan batik Indonesia untuk dikukuhkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda(Intangible Cultural Heritage).


  •          Tari Pendet


Geram dan marah muncul dari masyarakat Indonesia menyikapi klaim kebudayaan yang dilakukan Malaysia. Berbagai asset budaya nasional dalam rentang waktu yang tak begiu lama,telah di klaim Negara Jiran.. pola pengklaimannya pun dilakukan melalui momentum formal kenegaraan, seperti melalui media promosi “Visit Malaysia Year” yang disrlipkan kebudayaan nasional Indonesia.



  •            Bunga Raflesia Arnoldy



Klaim Malaysia terhadap bunga Raflesia Arnoldi membangkitkan semangat Kelompok Peduli Puspa Langka Desa Tebat Monok, Kabupaten Kepahiang untuk melestarikan habitat flora langka itu.



Saya merasa pemerintah terlalu mengentengkan masalah ini. sehingga negara lain semakin merajalela untuk mengklaim budaya Indonesia,selain itu ada pula masalah kebudayaan lainnya seperti:



1.    Banyak budaya Indonesia yang diklaim bangsa lain
2.    Hampir hilangnya suatu kebudayaan.
 3.   Semakin terkikis oleh perkembangan zaman teknologi yang semakin canggih.



Seperti itulah kebudayan Indonesia yang direbut oleh Negri Jiran dan diakuinya. Seharusnya kita sebagai generasi penerus bangsa haruslah lebih aktif dan kreatif agar kebudayaan-kebudayaan di Indonesia tidak menjadi pudar. Dari beberapa contoh diatas kita dapat menilai bahwa negara kita bukanlah negara yang bersatu seperti pada “Bhineka Tunggal Ika” dan bukan juga merupakan negara hukum seperti yang dikatakan pada UU buktinya semua masalah yang ada dinegara ini tidak diselesaikan tepat pada waktunya bahkan tidak diselesaikan secara hukum’ yang adil dan beradap’ seperti yang dikatakan pada sila pertama pancasila sebagai ideologi negara kita dan yang



mencengkram sangat erat kata “Bhineka Tunggal Ika”  berarti bangsa ini sudah tidak berpegang erat lagi pada kata “Hukum” dan kata “keadilan” akan tetapi pada kata ‘materi’ yaitu’ UANG ‘ yang dapat menyelesaikan segala masalah. jadi kesimpulannya warga negara indonesialah yang mengacaukan negaranya sendiri.



D.    Mengatasi masalah



  •                Mengatasi Masalah Umat Beragama di Indonesia



            Indonesia sebagai negara kesatuan pada dasarnya dapat mengandung potensi kerawanan akibat keanekaragaman suku bangsa, bahasa, agama, ras dan etnis golongan, hal tersebut merupakan faktor yang berpengaruh terhadap potensi timbulnya konflik sosial.  Dengan semakin marak dan meluasnya konflik akhir-akhir ini, merupakan suatu pertanda menurunnya rasa nasionalisme di dalam masyarakat.



            Pada penjelasan bab II dapat kita lihat berbagai contoh konflik-konflik agama yang terjadi di Indonesia,semua itu tentu saja tidak dapat kita biarkan begitu saja,karena itu semua akan mengancam keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia. Oleh karena itu sangat dibutuhkan suatu upaya dalam mencegah dan mengatasi masalah kerukunan antar agama masing-masing. Adapun langkah-langkah yang dapat kita lakukan untuk mengatasi semua masalah tersebut, antara lain :



a)      Meningkatkan kesadaran umat beragama terhadap perbedaan.



b)      Menanamkan sikap tenggang rasa kepada sesama.



c) Saling hormat-menghormati antar pemeluk agama yang berbeda-beda.



d)     Meningkatkan pengetahuan nilai-nilai agama masing-masing.



e)      Menghilangkan sikap fanatic yang berlebihan, yang selalu mengagung-agungkan agama sendiri secara berlebihan.



f)       Meningkatkan sikap solidaritas terhadap sesama.



g)      Menyelesaikan masalah dengan musyawarah.



Selain upaya diatas diatas masih terdapat upaya lainnya yaitu:



1.      Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya;



2.      Saling hormat menghormati dan bekerja sama intem pemeluk agama, antara berbagai golongan agama dan antara umatumat beragama dengan pemerintah yang sama-sama beitanggung jawab membangun bangsa dan negara;



3.      Saling tenggang rasa dengan tidak memaksakan agama kepada orang lain.



Dalam rangka inilah Pemerintah melalui Departeman agama bertugas membina, mem-bimbing rakyat untuk beragama guna menjalankan agamanya, sesuai dengan salah satu tugas pokok Dapertemen Agama, yaitu memelihara dan melaksanakan falsafah negara pancasila dengan jalan membina, memelihara dan melayani rakyat agar menjadi bangsa Indonesia yang beragama. Selain pemerintah daerahpun mengadakan Kegiatan kerja sama untuk kepentingan bersama ini dapat menjembatani keterpisahan yang disebabkan perbedaaan keyakin-an keagamaan yang dianut. Kerja sama dan karena interaksi lainnya dalam komunitas ketetanggaan dalam berbagai kelompok masyarakat dapat dikembangkan untuk menciptakan suasana kerukunan hidup antar umat beragama karena didasarkan atas keterikatan kepada tempat. Jika semua upaya-upaya diatas dilakukan dengan penuh kesadaran, maka tidak akan ada lg masalah atau konflik antar pemeluk agama, karena pada hakekatnya agama mengajarkan agar selalu hidup berdampingan.



 



 



  •      Mengatasi masalah kebudayaan diIndonesia



Kita sebagai seorang mahasiswa yang aktif dan kreatif tentunya tidak ingin kebudayaan kita menjadi pudar bahkan lenyap karena pengaruh dari budaya-budaya luar.Mahasiswa memiliki kedudukan dan peranan penting dalam pelestarian seni dan budaya daerah. Hal ini didasari oleh asumsi bahwa mahasiswa merupakan anak bangsa yang menjadi penerus kelangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia. Sebagai intelektual muda yang kelak menjadi pemimpin-pemimpin bangsa, pada mereka harus bersemayam suatu kesadaran kultural sehingga keberlanjutan negara bangsa Indonesia dapat dipertahankan. Pembentukan kesadaran kultural mahasiswa antara lain dapat dilakukan dengan pengoptimalan peran mereka dalam pelestarian seni dan budaya daerah. Optimalisasi peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah dapat dilakukan melalui dua jalur, yaitu intrakurikuler dan ekstrakulikuler. Jalur Intrakurikuler dilakukan dengan menjadikan seni dan budaya daerah sebagai substansi mata kuliah; sedangkan jalur ekstrakurikuler dapat dilakukan melalui pemanfaatan unit kegiatan mahasiswa (UKM) kesenian dan keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan seni dan budaya yang diselenggarakan oleh berbagai pihak untuk pelestarian seni dan budaya daerah.



 



 



 



 



BAB III



PENUTUP



 



Kesimpulan



Negara Indonesia adalah negara hukum yang memiliki ideologi pancasila dan memegang erat sistim ‘Bhineka Tunggal Ika’ tetapi pada kenyataannya sangat banyak permasalahan yang terjadi baik itu permasalahan agama maupun budaya yang menyebabkan nama negara ini menjadi buruk,bahkan semua permasalahan tidak diselesaikan secara tuntas dan adil seperti yang dikatakan pada sila pancasila yang pertama’kemanusiaan yang adil dan beradap’ seperti masalah: batik,wayang,tari pendet dll, padahal sebenar sangat banyak solusi yang bisa dilakukan oleh masyarakat diIndonesia, bahkan pemerintahpun memberikan banyak solusi untuk mengatasi masalah tersebut.



Kita sebagai mahasiswapun harus aktif dan kreatif agar budaya kita tidak musna dan hilang begitu saja dari negara ini.



 



SELESAI