Vrydag 14 Junie 2013

Manusia dan Komunikasi Lintas Budaya di Era Global




Bab 8 

 Manusia dan Komunikasi Lintas Budaya di Era Global 

Manusia dan Komunikasi Lintas Budaya di Era Global 

Ciri khas manusia ialah bahwa ia merupakan “Animal Symbolicum”, makhluk yang mengerti serta membentuk simbol. Bagi binatang yang bertaraf lebih tinggi hanya akan mengenal ada tanda saja, tetapi bagi manusia mengenal simbol. Manusia tidak dapat diartikan sebagai subtansi, tetapi harus dimengerti melalui tingkah lakunya yang fungsional. Kita harus mempelajari manusia melalui ciptaan-ciptaannya sebagai makhluk simbolis, karena dengan memanfaatkan sistem simbol yang beraneka ragam, dapat melihat keanekaragamaan manusia dalam memamandang dunianya.
  • Manusia Makhluk Simbolik dan Makhluk Komunikasi.  
 Manusia saat diciptakan sudah diberi kemampuan untuk mengenal lambang dalam mengelola alam semesta ini. Sebagai makhluk lambang maka manusia juga merupakan makhluk simbolik untuk mengenali sesuatu dengan simbol-simbol. Sebagai contoh : masyarakat sudah sepakat jika mereka menemukan lampu merah menyala diperempatan jalan, maka yang berkendaraan akan berhenti, di Salatiga bendera hitam menandakan kedukaan, sementara bagi masyarakat Solo mereka menggunakan bendera kuning sebagai simbol duka.

  • Definisi Komunikasi  
  1.  Pengertian komunikasi secara etimologis : suatu usaha yang bertujuan menggapai kebersamaan atau  kesamaan makna.
  2. Pengertian komunikasi secara terminologis : proses penyampaian informasi oleh sesorang untuk oarang lain.
  3. Paradigma Lasswell bahwa komunikasi meliputi lima unsur :
     Komunikator : Seseorang yang menjadi sumber informasi.
     Komunikan : Orang yang berposisi sebagai penerima pesan.
     Pesan : isi atau informasi yang disamapaikan dalam proses komunikasi.
     Media atau Medium : alat bantu yang dipakai oleh komunikator.
     Feedback atau Umpan Balik : tanggapan respon dari komunikan tentang apa yang disampaikan   oleh komunikator.
Komunikasi adalah “Proses penyampaian pesan dari komunikator kepada kamunikan dengan menggunakan media tertentu sehingga menimbulkan efek tertentu”. Efek yang di maksud adalah bahwa proses komunikasi dapat mempengaruhi perilaku, cara hidup, dan nilai yang ada. Dari penjelasan di atas akan timbul masalah yang menonjol dalam proses komunikasi yaitu perbandingan antara pesan yang di sampaikan dengan pesan yang di terima. Informasi yang baik adalah tidak bergantung pada jumlahnya tapi sejauh mana pesan dapat dimengerti, dengan tujuan mewujudkan komunikasi yang efektif dan efisien.

  • Tujuan Komunikasi  
  1. Menginformasikan, pada tahap ini tujuan yang diharapkan hanya sebatas transfer pengetahuan saja. Contoh : saat mengikuti perkuliahan, seminar, menonton TV(berita/informasi media elektronik), dan sebagainya.
  2. Meyakinkan, pada tahap ini komunikasi tidak hanya sekedar transfer pengetahuan yang menjadi seseorang dari tidak tahu menjadi tahu tetapi sudah sampai pada menyakinkan komunikan.
    Contoh : pada saat kuliah mahasiswa yang kurang mengerti(materi yang didapatkan) sebaiknya aktif bertanya kepada dosen tersebut.
  3. Membujuk, setelah komunikan yakin tentang pesan yang diterima maka dia akan terbujuk untuk melakukan tindakan seperti apa yang diharapkan komunikator, komunikan merasa tergerak untuk melakukan, bahkan kalau keyakinan yang diterima sangat kuat seolah-olah menjadikan dirinya tidak tenang kalau tidak melakukan.
    Contoh : Seorang dosen yang meminta mahasiswa untuk lebih aktif dalam menulis karya ilmiah dengan meminta mahasiswa mengikuti lomba program kreatifitas mahasiswa, kemudian mahasiswa yang mengikuti lomba tersebut akan ditambah nilai plus.
  4. Menginspirasi, tujuan komunikasi pada tahap ini merupakan tujuan yang ideal kalau bisa dicapai, karena pesan yang disampaikan komunikator tidak hanya sebatas diterima sebagai pengetahuan dan pengalaman baru tetapi bisa menjadi sumber inspirasi bagi komunikan untuk melakukan sesuatu yang lebih. Contoh: seorang dosen yang memberikan informasi secara detail tentang kegiatan PKM kepada mahasiswa supaya mahasiswa mau berperan serta dalam suatu kegiatan tersebut.
  5. Menghibur, tidak boleh dilupakan bahwa setiap orang membutuhkan rasa aman, nyaman, tidak terancam.
    Contoh: menciptakan suasana yang menyenangkan saat berbicara dengan orang lain atau mengetahui.
  • Faktor-Faktor yang mempengaruhi Komunikasi Efektif 
  1. Komunikator : Percaya diri, sebagai komunikator kepercayaan diri menjadi penting karena pada saat proses komunikasi berlangsung komunikan menaruh perhatian kepadanya dan sangat berharap ada keuntungan yang didapat.
  2. Komunikan : Siapa, jenjang pendidikan, profesi, berapa jumlah orang, baerapa usia rata-rata, ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang harus dimunculkan tatkala kita akan berbicara kepada komunikan.
  3. Pesan : Penguasaan pesan,keterikatan dengan pesan.
  4. Media : Ketepatan pemilihan media.
  5. Feedback : Positif, negatif.
  • Jenis Komunikasi
  1. Komunikasi tertulis adalah proses penyampaian pesan secara tidak langsung kepada komunikan. Kelebihan : memberikan catatan-catatan dan referensi yang resmi dan otentik, kita dapat mempersiapkan terlebih dahulu pesan yang akan disampaikan dengan cermat dan sistematis. Kelemahan : kita memperoleh umpan baliknya tidak secara langsung.
  2. Komunikasi tidak tertulis adalah proses penyampaian pesan secara langsung kepada komunikan.
    Kelebihan : memberi pertukaran pesan yang cepat dengan umpan balik secara cepat. Kelemahan : kita perlu menjaga keserasian antara ucapan yang kita lontarkan dengan ekspresi dan bahasa tubuh kita.
  • Komunikasi Lintas Budaya
Komunikasi dan kebudayaan merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan. Pusat perhatiannya terletak pada cara manusia berkomunikasi dengan melintasi komunitas manusia dengan menggunakan kode-kode pesan secara verbal maupun non-verbal. Komunikasi antar budaya merupakan komunikasi yang terjadi di antara orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, bisa berbeda secara ras, etnis, atau sosio-ekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan ini.

Komunikasi adalah budaya dan budaya adalah komunikasi karena pada dasarnya budaya berkembang melalui proses komunikasi dan sebaliknya dalam berkomunikasi tersirat perilaku budaya seseorang. Manifestasi budaya tidak akan dapat ditransmisikan tanpa komunikasi. Oleh karena itu, Fiske (20110) menyatakan bahwa komunikasi menjadi sentral bagi keberlangsungan kehidupan budaya; tanpa komunikasi kebudayaan jenis apapun akan mati. komunikasi antarbudaya adalah proses penyampaian pesan secara lisan, tulisan ataupun simbol-simbol antar pribadi yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda.

  1. Tujuan Mempelajari Komunikasi Lintas Budaya dilatarbelakangi dengan beberapa hal (Litvin, 1977)
  • Dunia semakin menyusut, memahami keanekaragaman semakin penting, karena dengan „‟menyusutnya‟‟ dunia pertemuan orang-orang berlainan budaya sangat dimungkinkan.
  • Semua budaya berfungsi penting bagi penganut budayanya, tidak ada budaya yang tidak bernilai bagi penganutnya.
  • Nilai-nilai setiap masyarakat “sebaik” nilai-nilai masyarakat lainnya, oleh karenanya memahami nilai budaya lain sangat penting dilakukan saat berkomunikasi.
  • Setiap individu atau masyarakat berhak menggunakan nilai-nilai yang menjadi muatan budayanya.
  • Perbedaan-perbedaan individu itu penting, namun ada asumsi-asumsi dan pola-pola budaya mendasar yang berbeda dan patut dihormati.
  • Pemahaman atas nilai budaya sendiri merupakan prasyarat untuk memahami nilai budaya lain.
  • Memperkecil kecurigaan dan rasa khawatir terhadap “ancaman” dari budaya lain.
  • Dapat menyenangkan dan menumbuhkan kepribadiaan yang matang. 
  • Terampil dan meningkatkan komunikasi monokultrural dan multikultural.
  •  Adanya perbedaan kebudayaan menuntut kebutuhan komunikasi yang saling memahami.
  •  Komunikasi yang efektif akan tercipta kalau ada pemahaman antar budaya.
    2. Model Komunikasi Lintas Budaya



  • Keterangan skema antara budaya A atau B dengan budaya C :
Seorang komunikator akan melakukan komunikasi dengan budaya lain hendaknya komunikator meninggalkan sejenak budayanya untuk berusaha menyesuaikan dengan budaya komunikan, dengan demikian pada saat kita melakukan proses komunikasi kita sudah ada dalam suatu budaya, satu pandangan, satu perspektif. Contoh : apabila ada orang Sumba yang dibesarkan dalam budaya Sumba, lalu pergi merantau ke Jawa (Salatiga) untuk kuliah, meskipun dia sudah cukup lama berbaur dengan budaya Jawa tetapi budaya Sumbanya tidak akan hilang.
  • Keterangan skema antara Budaya A dan budaya B :
Pada skema di atas terlihat perubahan antara budaya A dan budaya B lebih kecil dan jaraknya pun lebih dekat dibandingkan dengan jarak dan perubahan budaya A atau budaya B dan budaya C. Contoh : budaya orang Jawa (Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat) banyak kemiripan dan masing-masing hampir memiliki bentuk yang sangat sama jika digambarkan.

    3. Komunikasi Lintas Budaya diEra Globalisasi
Beberapa ciri dari era globalisasi informasi :
  • Masyarakat global ditandai dengan semakin tingginya peradaban yang ditopang oleh keberadaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  • Globalisasi informasi menembus batas-batas budaya.
  • Kemajuan teknologi komunikasi memberikan kemudahan dan kecepatan dalam berhubungan satu dengan yang lain, sehingga jarak tidak lagi menjadi kendala untuk dapat berkomunikasi.
Dengan semakin cepatnya arus informasi dan beragamnya media komunikasi mengantarkan kita kepada tranformasi. Dengan munculnya masyarakat informasi, muncul pula ekonomi informasi. John Naisbitt mengidentifikasi beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang perubahan masyarakat industry kemasyarakat informasi, diantaranya :
  • Masyarakat informasi merupakan realitas ekonomi
  • Inovasi dibidang komnikasi dan teknologi computer akan menambah langkah perubahan dalam penyebaran informasi dan percepatan informasi.
  • Teknologi informasi yang baru pertama kali diterapkan dalam tugas industry yang secara perlahan melahirkan aktifitas dalam proses produksi yang baru.
  • Didalam masyarakat informasi, individu yang meinginkan kemampuan menulis dan membaca yang lebih bagus, bias mendapatkan system pendidikan yang lebih bagus dari system yang terdahulu.
  • Keberhasilan atau kegagalan teknologi komunikasi ditentukan oleh prinsip teknologi tinggi dan sentuhan yang tinggi pula.
  • Perubahan gaya hidup (lifestyle). Teknologi yang semakin canggih memberi kemudahan dan kebebasan kepada masyarakat untuk mengakses informasi apa saja yang ada.
  •  Semakin tajamnya kesejangan atau gap antara negaraindustri dengan Negara berkembang.

DAFTAR PUSTAKA

Wiloso Pamerdi Giri, dkk. (2012). Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Salatiga: FISKOM PRESS UKSW Salatiga.


Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking