Dinsdag 19 Maart 2013

percobaan hukum ohm








LAPORAN HASIL PERCOBAAN MEMBUKTIKAN HUKUM OHM

( V = I R) dan ( R = V/I  )


Disusun Oleh :


*    Estrisia Angu Bima (192012025/642012018)




FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS KRISTEN SATYAWACANA
2013


BAB 1
PENDAHULUAN
    1.      LATAR BELAKANG
   Pada dasarnya sebuah rangkaian listrik terjadi ketika sebuah penghantar mampu dialiri elektron bebas   secara terus-menerus. Aliran yang terus-menerus ini yang disebut dengan arus, dan sering juga disebut dengan aliran, sama halnya dengan air yang mengalir pada sebuah pipa. Untuk menemukan arti dari ketetapan dari persamaan dalam rangkaian, kita perlu menentukan sebuah nilai layaknya kita menentukan nilai masa, isi, panjang dan bentuk lain dari persamaan . Standard yang digunakan pada persamaan tersebut adalah arus listrik, tegangan, dan hambatan. Symbol yang digunakan adalah standar alphabet yang digunakan pada persamaan aljabar. Standar ini digunakan pada disiplin ilmu , dan dikenali secara internasional. Perlunya pratikum hukum  yaitu dapat mengetahui hubungan tegangan dan kuat arus serta dapat digunakan untuk menentukan suatu hambatan beban listrik tanpa menggunakan meter.
2.      Rumusan Masalah
Bagaimana hubungan antara beda potensial dan kuat arus?

3.      Tujuan
Mempelajari hubungan antara tegangan, hambatan dan kuat arus yang mengalir dalam sebuah rangkaian.

4.      Definisi Istilah
·          Arus listrik : banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu
·         Tegangan listrik : perbedaan potensi listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan volt.
·         Hambatan listrik : perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik dengan arus listrik yang melewatinya.
·         meter : alat yang digunakan untuk mengukur hambatan beban listrik
·         Amperemeter : Alat untuk mengukur kuat arus listrik
·         Voltmeter : Alat untuk mengukur tegangan listrik



BAB II
SKEMA KERJA

                       Alat dan Bahan


Ø  Sumber tegangan
Ø  Amperemeter
Ø  Voltmeter
Ø  Lampu,Resistor
Ø  Kabel



·            Cara Kerja

Ø Membuat rangkaian sesuai gambar yang sudah di tentukan .
Ø Hubungkan rangkaian pada sumber tegangan.
Ø Pilih tegangan pada posisi 10 volt kemudian hidupkan sumber tegangan.
Ø Baca kuat arus yang mengalir pada amperemeter dan baca juga  beda potensial                            yang terdapat pada voltmeter.
Ø Catat hasil pengamatan pada table pengamatan.
Ø Ulangi langkah di atas dengan mengganti menggunakan resistor.

 BAB III
                                                   HASIL PENGAMATAN

*      Lampu
No
Vs (volt)
V (volt)
I (A)
R=V/I (Ω)
1
1
1,1
0,01
110
2
2
2,1
0,08
26,25
3
3
3,1
0,28
11,07
4
4
4,2
0,32
13,125
5
5
5,2
0,33
15,75

*                                                     Perhitungan

                    Dik :  V = 1,1v

                                  I = 0,01A
                        Dit :     R = ∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙?
                        Jawab : V = I∙R
                                   R = 
                                  R =  = 110Ω 
 
 

*      Resistor
No
Vs (Volt)
V (volt)
I (A)
R=V/I (Ω)
1
1
0,2
0,001
200
2
2
0,3
0,006
50
3
3
1
0,01
100
4
4
1,2
0,012
100
5
5
1,9
0,013
146
6
6
2
0,015
133
7
7
2,2
0,015
146
8
8
2,9
0,022
131
9
9
3,1
0.024
129
10
10
3,2
0,029
110
          

*                                                           Perhitungan
                            Dik :    V = 0,2v
                                        I = 0,001A
                           Dit :      R = ∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙?
                           Jawab : V = I∙R
                                        R =  V/I
                                           = 0,2/0,001= 200 Ohm


 





                                                                   BAB IV

                                                                PENUTUP




Ø  Kesimpulan

·         Besarnya arus listrik yang mengalir sebanding dengan besarnya beda potensial (Tegangan)
·         Perbandingan antara tegangan dengan kuat arus merupakan suatu bilangan konstan yang disebut  hambatan listrik. ( R= V/I )
·         Dari grafik yang didapat ‘semakin besar sumber tegangan maka semakin besar arus yang dihasilkan’.
·         Dari grafik yang didapat ‘Jika tegangan yang digunakan lebih besar dari jumlah tegangan yang terdapat pada lampu atau resistor maka hukum Ohm tidak berlaku lagi’ sehingga menghasilkan grafik yang tidak linear.
·      Hukum Ohm dapat digunakan untuk mengetahui hubungan tegangan dan kuat arus serta dapat digunakan untuk menentukan suatu hambatan beban listrik tanpa menggunakan Ohmmeter




 








Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking