LAPORAN
HASIL PERCOBAAN MEMBUKTIKAN HUKUM OHM
( V = I ∙ R) dan ( R = V/I )
Disusun
Oleh :
Estrisia
Angu Bima (192012025/642012018)
FAKULTAS
SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS
KRISTEN SATYAWACANA
2013
BAB 1
PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Pada
dasarnya sebuah rangkaian listrik terjadi ketika sebuah penghantar mampu
dialiri elektron bebas
secara terus-menerus.
Aliran yang terus-menerus ini yang disebut dengan arus, dan sering juga disebut
dengan aliran, sama halnya dengan air yang mengalir pada sebuah pipa. Untuk
menemukan arti dari ketetapan dari persamaan dalam rangkaian, kita perlu
menentukan sebuah nilai layaknya kita menentukan nilai masa, isi, panjang dan
bentuk lain dari persamaan . Standard yang digunakan pada persamaan tersebut
adalah arus listrik, tegangan, dan hambatan. Symbol yang digunakan adalah
standar alphabet yang digunakan pada persamaan aljabar. Standar ini digunakan
pada disiplin ilmu , dan dikenali secara internasional. Perlunya pratikum
hukum yaitu dapat mengetahui hubungan
tegangan dan kuat arus serta dapat digunakan untuk menentukan suatu hambatan
beban listrik tanpa menggunakan meter.
2. Rumusan Masalah
Bagaimana hubungan antara beda potensial dan kuat
arus?
3. Tujuan
Mempelajari hubungan antara tegangan, hambatan dan kuat
arus yang mengalir dalam sebuah rangkaian.
4. Definisi Istilah
·
Arus listrik : banyaknya muatan listrik yang
mengalir tiap satuan waktu
·
Tegangan
listrik : perbedaan potensi listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik,
dinyatakan dalam satuan volt.
·
Hambatan
listrik : perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik
dengan arus listrik yang melewatinya.
·
meter : alat
yang digunakan untuk mengukur hambatan beban listrik
·
Amperemeter : Alat untuk mengukur kuat arus listrik
·
Voltmeter : Alat untuk mengukur tegangan listrik
BAB II
SKEMA KERJA
Alat dan Bahan
Ø
Sumber tegangan
Ø
Amperemeter
Ø
Voltmeter
Ø
Lampu,Resistor
Ø Kabel
·
Cara Kerja
Ø Membuat rangkaian sesuai gambar yang sudah di tentukan .
Ø Hubungkan rangkaian pada sumber tegangan.
Ø Pilih tegangan pada posisi 10 volt kemudian hidupkan sumber tegangan.
Ø Baca kuat arus yang mengalir pada amperemeter dan baca juga beda potensial yang terdapat pada voltmeter.
Ø Catat hasil pengamatan pada table pengamatan.
Ø Ulangi langkah di atas dengan mengganti menggunakan resistor.
BAB III
HASIL PENGAMATAN
Lampu
No
|
Vs (volt)
|
V (volt)
|
I (A)
|
R=V/I (Ω)
|
1
|
1
|
1,1
|
0,01
|
110
|
2
|
2
|
2,1
|
0,08
|
26,25
|
3
|
3
|
3,1
|
0,28
|
11,07
|
4
|
4
|
4,2
|
0,32
|
13,125
|
5
|
5
|
5,2
|
0,33
|
15,75
|
Dik : V = 1,1v
I
= 0,01A
Dit : R = ∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙?
Jawab : V = I∙R
R =
Resistor
No
|
Vs (Volt)
|
V (volt)
|
I (A)
|
R=V/I (Ω)
|
1
|
1
|
0,2
|
0,001
|
200
|
2
|
2
|
0,3
|
0,006
|
50
|
3
|
3
|
1
|
0,01
|
100
|
4
|
4
|
1,2
|
0,012
|
100
|
5
|
5
|
1,9
|
0,013
|
146
|
6
|
6
|
2
|
0,015
|
133
|
7
|
7
|
2,2
|
0,015
|
146
|
8
|
8
|
2,9
|
0,022
|
131
|
9
|
9
|
3,1
|
0.024
|
129
|
10
|
10
|
3,2
|
0,029
|
110
|
Perhitungan
Dik : V = 0,2v
I = 0,001A
Dit : R = ∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙∙?
Jawab : V = I∙R
R = V/I
= 0,2/0,001= 200 Ohm
= 0,2/0,001= 200 Ohm
BAB IV
PENUTUP
Ø Kesimpulan
·
Besarnya
arus listrik yang mengalir sebanding dengan besarnya beda potensial (Tegangan)
·
Perbandingan
antara tegangan dengan kuat arus merupakan suatu bilangan konstan yang disebut
hambatan listrik. ( R= V/I )
·
Dari grafik
yang didapat ‘semakin besar sumber tegangan maka semakin besar arus yang
dihasilkan’.
·
Dari grafik
yang didapat ‘Jika tegangan yang digunakan lebih besar dari jumlah tegangan
yang terdapat pada lampu atau resistor maka hukum Ohm tidak berlaku lagi’ sehingga menghasilkan grafik yang tidak linear.
·
Hukum Ohm
dapat digunakan untuk mengetahui hubungan tegangan dan kuat arus serta dapat
digunakan untuk menentukan suatu hambatan beban listrik tanpa menggunakan
Ohmmeter
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking